Sabtu, 23 Oktober 2010

Aku Tahu Sebenarnya Kau Sayang Aku kan, Ayah....

selamat pagi....


kali ini saya akan menuliskan postingan saya dengan bahasa Indonesia saja ya, biar lebih "dapet" gitu, hehe.
sebenarnya saya harus mengerjakan tugas sih, tapi ya sebelum ngerjain, mending saya ngeblog dulu, mumpung ada hal yang ingin diceritakan.

pertama, saya ingin menanyakan pada anda, seberapa dekatkah anda dengan Ayah anda?
mungkin ada yang menjawab, "waah gw deket banget sama bokap gw, udah kaya temen sendiri", atau mungkin "ga terlalu deket, biasa aja". well, kalau saya yang ditanya, mungkin jawabannya lebih ke jawaban yang kedua. yup, saya tidak terlalu dekat dengan Ayah saya, tapi ya ga jauh juga, standar aja. saya suka iri sama teman saya yang dekat dengan Ayahnya, bercanda, tertawa, yang untuk saya termasuk jarang. Ayah saya mempunyai kesan yang pendiam, padahal sebenarnya kalau sudah kenal, beliau cukup asik loh, hehe.

pernah suatu hari, saya membawa pacar saya untuk pertama kalinya ke rumah, belum apa-apa muka Papa udah kusut, [FYI: pacar saya itu bedanya umurnya dengan saya 9 tahun, udah jenggotan, dll] mungkin karena liat saya menggandeng orang yang kelihatannya jauh lebih "matang" [ga tega ngomong tua, piss hun]. atau mungkin ekspresinya itu dikarenakan saya membawa pacar, yak, pacar. saya adalah anak bungsu yang setiap harinya diapanggil "dede" kalo ada di rumah. Kalau boleh jujur, bukannya sombong, saya adalah anak yang paling dibanggakan oleh orang tua saya, mereka punya harapan dan impian yang tinggi terhadap saya, terkadang hal itu membuat saya cukup terbebani. Nah, oleh karen itu, mungkin papa kaget, saya ko udah bawa pacar ke rumah, mungkin papa belum menganggap saya dewasa, di matanya saya masih seorang gadis kecil, dan mungkin papa sedikit kecewa karena saya seharusnya fokus dulu ke pelajaran dan sekolah [waktu itu saya kelas 3 sma]. tetapi, setelah berkali kali pacar saya datang. papa akhirnya welcome, saya tahu sebenarnya sulit untuk papa menyesuaikan diri, dan menerima kenyataan bahwa sekarang putrinya sudah main pacar pacaran, saya tahu beliau khawatir, tapi saya juga senang papa akhirnya bisa menerima. mungkin kalau papa bisa berbicara papa akan bilang pada pacar saya "jaga anak saya baik baik, jangan sakiti dia... bla bla la" tetapi like I said, dia terkesan pendiam, kaku, mungkin dengan menunjukan ekspresi wajah, buat papa sudah cukup, dan saya pun mengerti maksudnya.

sekarang, saya sudah berkuliah di Universitas Pendidikan Indonesia. saya selalu meminta kepada papa, "pa, dede mau ngekost dooonk, jarah kampus-rumah kan jauuh..". awal awal kuliah papa hanya bilang "iya, nanti ya kalo papah udah duitnya.." saya sangat senang dan excited banget deh pokonya, muali saat itu saya mencari-cari kost2an dengan biaya paling murah dan nyaman suapaya papa membolehkan. waktu itu, saya dapat 2 kandidat calon kosan, dua duanya murah. lalu saya menelepon papa "pah, dede udah dapet kosan ni, murah ko, yang satu 300ribu perbulan, yang satu 4,5jt pertahun didalemnya ada kamar mandinya pula, mending yang mana pa?", lalu papa menjawab dengan suara yang sangat pelan tampaknya dia sedang kerja, "iya nanti ya papa cari duitnya dulu", lalu saya menutup telepon dengan kecewa. tampaknya papa hanya mencari-cari alasan saja supaya aku ga ngekost, kesaaaal sekali. begitu saya meminta mama, mama pun menjawab serupa. akhirnya setiap hari saya terpaksa menggunakan motor bolak balik kopo-setiabudi. jaraknya kurang lebih 1 jam antara rumah dan kampus. lelah pasti, karena perjalanan yang jauhdan macet, belum lagi kalo hujan dan panas, not to mention polusi yang bener bener bikin mumet..


suatu hari, ayah meminjam flashdisk, flashdisk saya diberi nama "nddaisme". nddaisme itu adalah username yang sering saya pakai di setiap account internet yang saya punya. blog, twitter, kaskus, myspace, koprol, foursquare, tumblr, formspring, dan lain sebagainya aku memakain username "nddaisme", pokonya "nddaisme" itu udah kaya identitas di dunia maya.
okay, lanjut, suatu hari, papa mau memodifikasi plat nomer [haha gaya memodifikasi], jadi ceritanya semua plat motor yang ada di rumah [pada waktu itu di rumah ada 3 buah motor] bakal ditambahin nama yang punya motornya dibawah plat nomernya.
cerita berlanjut, suatu saat, kami menuju HDL cilaki untuk makan seafood [one of my family's favourite place] di jalan, tiba-tiba mama nanya "de, kenapa motor dede mah namanya nindasme", saya menjawab dengan kebingungan "ha? nindasme? apaan ai mamah? plat motor?", "iya, kan yang punya teteh mah tulisannya 'ghea p. d.' yang papah 'denny s.' kenapa yang dede mah tulisannya nindasme? eh tapi gatau ketang ntar liat lagi aja we" [FYI: mama itu suka belepotan kalo nyebutin kata yang susah contoh delivery=depileri, narnia=nirina dsb yang konyol banget] lalu saya muali tersadar, mungkin yang mamah maksud adalah "nddaisme" saya langsung menyambar, "ooooooooohh nddaisme kali maaah...", "iya kali liat aja ntar".

pulang dari HDL saya langsung lihat plat nomer motor saya, ternyata sodara sodaraaaaa tulisannya adalah 'nndasme' bukan 'nindasme' seperti kata mama atau 'nddaisme' versi yang paling benarnya. saya bingung, kenapa papa ngasih nama begini, bukannya linda aja, mana tulisannya salah. waktu itu kesel dan pengen ketawa juga sih. dan bingun juga sebenernya kenapa papa tau saya suka pake nama "nddaisme". lalu saya bertanya sambil sedikit tertawa, "pah kenapa platnya dikasih nama begitu, hahah", papah menjawab dengan senyum kecil, "iya kan papa liat di flashdisk dede namanya kaya gitu, pas nyampe di tukang plat nomernya, papa lupa tulisannya kaya gimana, yaudah papa tulis seadanya yang papa inget, hehe", saya disitu langsung tersenyum dengan perasaan kagum, papa ternyata inget hal yang kecil, bahkan nama flashdisk, dan papa berniat menuliskan "nddaisme" di plat motor saya, yah walaupun akhirnya salah, tetapi dari situ saya merasa kalau papa benar2 memperhatikan, beliau perhatian, tidak cuek, dan sebenarnya beliau ingin membuat anak2nya bahagia, bahkan dengan hal kecil seperti nama "nddaisme" di plat motor.

-bagi yang penasaran sama plat motornya, maaf saya ga sempat ngambil fotonya, keburu dijual sih, heheh kenapa dijual? baca aja terus, nanti juga tahu :p.. -

adalagi hal yang bikin saya terenyuh, dan bikin saya nangis. saya selalu menganggap papa pendiam, cuek dan dingin tapi tahu ga? menurut saya, seorang Ayah pasti peduli terhadap anaknya, sebenarnya diapun ingin menunjukan kasih sayangnya seperti ibu, tetapi mungkin cara penyampaian ayah sedikit berbeda. suatu hari, saya sedang berdiam diri di kamar, masih kesal karena papa dan mama tidak juga mengijinkan saya untuk kost. tiba tiba papa masuk ke kamar dengan membawa beberapa lembar kertas dan bilang "nih de, baca, papa baru dapet ini lewat email", papa memberikan kertas yang dipegangnya, lalu papa langsung keluar lagi, tidak banyak kata dari mulutnya, tapi saya tau pasti kertas ini penting. pelan pelan saya baca dan akhirnya saya menangis, ternyata beginilah perasaan seorang ayah selama ini.... papa.... notesnya bisa dibaca di sini http://nddaisme.blogspot.com/2010/10/cinta-ayah.html

saya langsung menangis dan merasa sangat mengerti apa yang dirasakan papa selama ini. notes itu memang sangat mewakili perasaan semua ayah yang ada di dunia ini. ternyata papa repot repot mencetak tulisan ini dari emailnya hanya untuk diberikan pada saya. meskipun tidak berbicara langsung, tetapi saya tau papa ingin saya mengerti perasaannya..... [aduh jadi sedih gini]

pokonya papa itu the best....

ga lama dari situ, papa membelikan saya Mobil Yaris, saya pikir, kenapa nih? saya belum butuh mobil, saya mintanya ngekost ko malah dibeliin mobil. tetapi lama kelamaan saya tahu, sampai kapanpun saya minta ngekost, pasti tidak akan diijinkan, karena papa ingin saya tetap berada di rumah, papa mungkin takut terjadi apa-apa pada saya, papa lebih rela mengeluarkan banyak uang untuk membelikan saya Mobil, daripada mengijinkan saya ngekost. mungkin cara papa untuk menyampaikan perasaannya padaku terlalu berlebihan, seharusnya papa bisa langsung saja bilang "papa gamau kamu ngekost, papa takut terjadi sesuatu pada kamu" tidak harus membelikanku mobil, tapi ya seperti yang sudah kita bahas, Ayah itu selalu punya cara yang berbeda dalam menyampaikan perasaannya. eniwei, sebenernya saya masih ingin kost, karena saya merasa akan lebih hemat ongkos dan praktis. tapi apa boleh buat, papa sudah sebegitunya berkorban buat saya, ini saatnya saya membuktikan pada beliau bahwa saya bisa membanggakan beliau, membanggakan orang tua saya....
:']



well, thank you guys for reading my blog..
maaffff banget kalo terlalu panjang, hehehe semoga bisa manfaat buat semua yaaa...

sekarang saatnya saya ngerjain tugas... hehehe...

bye now..

Jumat, 22 Oktober 2010

Am I Walking on The Right Path?

Good Morning dearest friends..

I actually have this feeling since the third semester started. I don't know wether it's good or bad. Well I kinda confused and depressed with this. Why in the hell this feeling comes? I don't know. All I know is that I lost my spirit my passion to learn english. This kinda freaks me out because I love English since I started to walk. I was always dreamed about my future, that I will be a great sucsessful woman. I was sure that taking English Literature major is the right choice, that English Literature is my first step for my future, I was sure that this the right path for me. But now, I'm not that sure anymore. Every single day, this feeling is getting bigger and taking over my body and my mind. This feeling tells me to skip the class, and this feeling tells me that using motorcycle to campus is exhausting, and tells me that using car is useless because it will brings me to a heavy traffic jam, blaa blaa blaaa.....

I always have a reason for eveything...

I started to think that, it's a good thing I finally know what I really want to do..
Lately I've been thinking that business is lot more fun than going to campus, learning this, learning that, and so on...

Have I told you that I have an Online Shop?
Well, I now have an online shop, my online shop is " Dadidu Watch Shop".

I prefer manage my online shop than study.
I mean, hey, I get money from it, and all i gotta do is sitting in front of computer and taking order..
People send their money trough ATM, and I send the item trough TIKI or JNE..
Done..
Don't you just LOOOVVVEE online shopping???
Easy, simple, and fun..

Well, after all, it's just a very common feeling for a college students like me. Feeling lazy, annoyed, and so on..
For me, the distance between my house and campus is far enough, 1hour by motorcycle, and more by car. So that I rarely use my car, coz I HATEEEE TRAFFIC JAM. Like it or not, motorcycle is the best choice, even I have to inhaling air polution every single day...

whew..

Hell lots of reason for all these feelings......
But what can I do?
I have to fight it right.....
I have to fight those feelings for my parents...
They have this HUGE expectation to me, I couldn't dissapoint them, could I?

Am I walking on the right path? Who knows, maybe this obstacle is another step that I should take to fulfill my path...

Anyway, thanks for reading my blog..
See you soon, and have a nice weekend :]